"Lalu perempuan itu pergi kepada suaminya dan berkata: "Seorang abdi Allah datang kepadaku dengan rupa seperti kedatangan seorang malaikat Allah, sangat dahsyat. Aku tidak menanyakan dari mana ia datang, dan ia tidak memberitahukan namanya."
Kisah ini merupakan pembukaan yang dramatis dalam Kitab Hakim-hakim, yang memperkenalkan kelahiran seorang tokoh penting dalam sejarah Israel, yaitu Simson. Ayat 13:6 dari Kitab Hakim-hakim menceritakan momen penting ketika seorang perempuan, istri dari Manoah, menerima kunjungan dari seorang utusan ilahi. Pengalaman ini begitu luar biasa dan penuh kekaguman, sehingga ia menggambarkannya sebagai "seorang abdi Allah datang kepadaku dengan rupa seperti kedatangan seorang malaikat Allah, sangat dahsyat." Deskripsi ini menekankan kesucian, otoritas, dan keagungan dari kehadiran ilahi yang ia alami.
Dalam konteks narasi, kunjungan ini bukan sekadar kejadian biasa. Ia adalah tanda dari rencana Tuhan yang lebih besar. Perempuan tersebut, meskipun terkesan dan sedikit ketakutan oleh "kedahsyatan" utusan itu, tetap mampu mencatat detail penting dari interaksi tersebut. Ia menyampaikan pesannya kepada suaminya, Manoah, yang kemudian juga akan mengalami pertemuan serupa. Hal yang menarik dari deskripsi sang istri adalah kerendahan hatinya dalam mengakui ketidaktahuannya mengenai identitas sang tamu ilahi. Ia jujur mengatakan, "Aku tidak menanyakan dari mana ia datang, dan ia tidak memberitahukan namanya." Ketiadaan nama atau asal-usul yang jelas seringkali menjadi karakteristik dari kehadiran ilahi dalam Kitab Suci, menunjukkan bahwa sumber dan kemuliaan mereka berasal dari tempat yang melampaui pemahaman manusia.
Ayat Hakim Hakim 13:6 ini membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Tuhan memilih untuk berinteraksi dengan umat-Nya. Ia tidak selalu hadir dalam bentuk yang mudah ditebak atau dikenali. Terkadang, kehadiran-Nya datang melalui cara-cara yang mengejutkan, bahkan menakutkan bagi indra manusia, namun selalu membawa tujuan dan maksud ilahi. Pengalaman perempuan ini mengajarkan kita untuk senantiasa peka terhadap tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita, bahkan ketika manifestasinya tidak sesuai dengan ekspektasi kita.
Lebih dari sekadar narasi historis, kisah ini juga mengandung pesan rohani yang relevan hingga kini. Pesan ilahi yang disampaikan oleh malaikat itu berkaitan dengan janji kelahiran Simson, yang ditakdirkan untuk menjadi pembebas bangsa Israel dari penindasan orang Filistin. Kehadiran utusan Allah yang "dahsyat" itu menjadi awal dari serangkaian peristiwa yang akan mengubah jalannya sejarah. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki rencana yang terus berjalan, dan Ia seringkali menggunakan individu yang tampaknya biasa untuk melaksanakan kehendak-Nya yang luar biasa. Ketaatan dan kesediaan untuk mendengarkan, bahkan ketika dihadapkan pada hal yang tidak terduga, adalah kunci untuk menjadi bagian dari pekerjaan Tuhan. Pengalaman sang istri Manoah adalah contoh bagaimana respon awal yang tulus dapat membuka jalan bagi pemenuhan janji Tuhan.
Dalam renungan kita tentang Hakim Hakim 13:6, kita diajak untuk merenungkan kebesaran Tuhan, cara-Nya berkomunikasi, dan rencana-Nya yang penuh kasih bagi umat-Nya. Ia adalah Tuhan yang berdaulat, yang hadir di tengah-tengah kehidupan kita, seringkali dengan cara yang mengejutkan namun penuh berkat.