"Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; maka sekarang, janganlah minum anggur atau minuman keras, dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab anak itu akan menjadi nazir Allah sejak dari kandungan ibunya sampai hari kematiannya."
Ilustrasi simbolis kelahiran Simson
Kisah Simson adalah salah satu narasi yang paling ikonik dalam Kitab Hakim-hakim. Ayub 13:7 secara khusus menyoroti mandat ilahi yang diberikan kepada ibunya, Manoah, mengenai kelahiran Simson. Pesan ini datang melalui malaikat TUHAN, yang mengumumkan bahwa Simson akan dikandung dan dilahirkan sebagai seorang anak laki-laki. Namun, yang lebih penting lagi adalah instruksi spesifik mengenai gaya hidup yang harus dijalani oleh ibunya selama kehamilan dan dampaknya pada Simson.
Instruksi tersebut sangat jelas: "janganlah minum anggur atau minuman keras, dan janganlah makan sesuatu yang haram." Perintah ini bukan sekadar saran biasa, melainkan penetapan nazir Allah. Seorang nazir adalah seseorang yang secara khusus ditahbiskan untuk Allah, di mana mereka harus mematuhi sumpah nazir, yang seringkali mencakup pantangan dari anggur dan produk anggur lainnya, serta larangan untuk memotong rambut. Kepatuhan terhadap aturan ini menandakan dedikasi total kepada Tuhan dan pemisahan diri dari hal-hal duniawi yang tidak murni.
Dampak dari ketaatan terhadap instruksi ini akan merasuk ke dalam Simson sendiri. Sejak dalam kandungan ibunya, ia telah ditetapkan sebagai nazir Allah. Ini berarti bahwa kehidupan Simson sejak awal telah dipersiapkan untuk tujuan khusus, yaitu menjadi alat di tangan Tuhan. Gelar "nazir Allah" bukanlah sekadar identitas, melainkan sebuah panggilan yang akan membentuk seluruh perjalanan hidupnya. Hairnya yang panjang, yang menjadi ciri khasnya, adalah simbol fisik dari sumpahnya sebagai nazir.
Kelahiran Simson menandai awal dari periode penting dalam sejarah Israel, di mana mereka berada di bawah penindasan orang Filistin. Tuhan mengangkat Simson sebagai penyelamat mereka, memberinya kekuatan luar biasa yang bersumber dari Roh TUHAN. Namun, kekuatan ini tidak datang tanpa tanggung jawab. Janji kenaziran Simson menekankan bahwa ia harus hidup dalam kesucian dan ketaatan kepada Tuhan. Ketaatan ini dimulai dari momen konsepsinya, menyoroti pentingnya rencana ilahi dan bagaimana kehidupan seseorang dapat dipengaruhi oleh keputusan dan komitmen spiritual sejak dini.
Kisah Simson, yang dimulai dengan wahyu spesifik dalam Hakim-hakim 13:7, mengajarkan kita tentang pentingnya komitmen ilahi dan konsekuensi dari hidup yang ditahbiskan. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan memiliki rencana bagi umat-Nya, dan seringkali rencana tersebut melibatkan pemisahan diri dari kenajisan dunia untuk melayani-Nya dengan segala hati.