"Yabes, dan Rohol, dan Gasem, empat kota dengan desa-desanya."
Ilustrasi: Batas wilayah Yehuda
Ayat Yosua 15:45, meskipun ringkas, menyajikan daftar yang penting dalam konteks pembagian tanah pusaka bagi suku Yehuda. Ayat ini menyebutkan empat kota beserta desa-desanya: Yabes, Rohol, dan Gasem. Dalam narasi kitab Yosua, pembagian tanah ini merupakan momen krusial yang menandai pemenuhan janji Allah kepada Abraham mengenai keturunannya yang akan memiliki tanah di Kanaan. Suku Yehuda, sebagai salah satu suku terbesar dan paling dominan, menerima bagian tanah yang luas dan strategis.
Lokasi spesifik dari kota-kota ini seringkali menjadi subjek studi para ahli sejarah dan arkeologi Alkitab. Meskipun informasi geografis yang rinci tidak selalu tersedia, penyebutan nama-nama ini mengindikasikan bahwa wilayah kekuasaan Yehuda membentang cukup jauh, mencakup berbagai komunitas dan daerah pertanian yang ditandai dengan keberadaan kota-kota pusat dan desa-desa pendukungnya. Keempat kota yang disebutkan, yaitu Yabes, Rohol, dan Gasem, bersama dengan desa-desa mereka, menjadi bagian tak terpisahkan dari pembagian warisan suku Yehuda yang telah ditetapkan.
Lebih dari sekadar daftar geografis, ayat ini mencerminkan sebuah proses yang terorganisir dan ilahi. Yosua, sebagai pemimpin yang ditunjuk oleh Allah, bertanggung jawab untuk melaksanakan pembagian tanah ini sesuai dengan instruksi yang diberikan melalui lot. Hal ini menunjukkan bahwa setiap suku menerima bagiannya secara adil dan terukur. Bagi keturunan Yehuda, termasuk empat kota ini, ini adalah awal dari kehidupan baru sebagai pemilik tanah di negeri yang dijanjikan, tempat mereka dapat membangun keluarga, masyarakat, dan ibadah kepada Allah.
Penting untuk diingat bahwa setiap nama dan tempat dalam Kitab Suci memiliki signifikansi tersendiri. Meskipun Yabes, Rohol, dan Gasem mungkin tidak sepopuler kota-kota lain dalam Alkitab, mereka adalah bagian dari jalinan sejarah dan rencana keselamatan Allah. Penyebutan mereka di Yosua 15:45 menegaskan keluasan dan kekayaan tanah yang diberikan kepada suku Yehuda, serta keberadaan permukiman-permukiman yang menjadi bagian integral dari kehidupan suku tersebut. Penguasaan atas wilayah ini bukan hanya masalah teritorial, tetapi juga tanggung jawab spiritual untuk mendiami dan mengelola tanah itu sesuai dengan hukum dan kehendak Allah. Ayat ini adalah pengingat akan kesetiaan Allah dalam menepati janji-Nya kepada umat-Nya, serta proses realisasi janji tersebut melalui kepemimpinan Yosua dan pembagian tanah pusaka.
Dalam konteks yang lebih luas, penguasaan tanah Kanaan oleh bangsa Israel adalah tahapan penting yang mempersiapkan mereka untuk masa kepemimpinan para hakim dan raja, termasuk Raja Daud yang berasal dari suku Yehuda. Kota-kota seperti Yabes, Rohol, dan Gasem, meskipun mungkin kecil, menjadi bagian dari fondasi sejarah dan kehidupan suku yang akan memainkan peran sentral dalam sejarah Israel. Keberadaan keturunan Yehuda di wilayah ini menandai dimulainya sejarah mereka sebagai salah satu suku terkemuka dalam bangsa Israel, yang nantinya akan menjadi sumber dari garis keturunan Mesias.