Yesaya 66:20 - Janji Kemuliaan dan Kesaksian yang Menyatukan

"Maka mereka akan membawa seluruh saudaramu dari segala bangsa sebagai persembahan kepada TUHAN, dengan kuda, kereta, usungan, bagal dan unta betina, ke gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, firman TUHAN, seperti anak-anak Israel membawa persembahan syukur ke dalam rumah TUHAN dalam wadah yang tahir."

Ayat Yesaya 66:20 merupakan penutup dari kitab Yesaya yang penuh dengan wahyu ilahi, menawarkan sebuah visi yang luar biasa tentang masa depan umat Allah. Ayat ini bukan sekadar ramalan, melainkan sebuah janji yang penuh harapan, yang melampaui batas-batas etnis dan geografis, menggambarkan pemenuhan rencana keselamatan Allah yang universal.

Dalam konteksnya, ayat ini berbicara tentang membawa "seluruh saudaramu dari segala bangsa" sebagai persembahan kepada TUHAN. Ini adalah gambaran yang sangat kuat tentang persatuan dan keesaan umat Allah yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kata "saudara" di sini menunjukkan hubungan keluarga yang mendalam, bahkan antara mereka yang sebelumnya terpisah oleh perbedaan bangsa, budaya, atau latar belakang. Allah berjanji untuk mempersatukan umat-Nya, tidak hanya di antara keturunan Israel, tetapi juga dari semua suku bangsa di dunia.

Persembahan yang disebutkan – kuda, kereta, usungan, bagal, dan unta betina – memberikan gambaran tentang kekayaan, kemuliaan, dan kebesaran yang akan dibawa. Ini bukan persembahan kurban dalam arti tradisional, melainkan persembahan hidup, persembahan orang-orang yang telah diselamatkan dan ditebus, yang kini datang dengan sukacita dan syukur untuk mempersembahkan diri mereka kepada Allah. Cara persembahan ini dibandingkan dengan persembahan syukur umat Israel ke dalam rumah TUHAN, menekankan bahwa standar kekudusan dan ketulusan tetap berlaku, namun kini diterapkan pada skala global.

Puncak dari visi ini adalah tempat penyembahan: "gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem." Yerusalem, sebagai simbol pusat kehadiran Allah dan tempat ibadah, akan menjadi titik pertemuan bagi semua umat Allah dari segala penjuru bumi. Ini menandakan kebangkitan dan pemulihan Yerusalem, bukan hanya sebagai kota fisik, tetapi sebagai pusat rohani bagi seluruh dunia. Bayangkan sebuah pemandangan yang menakjubkan: orang-orang dari berbagai budaya, bahasa, dan ras datang bersama, membawa persembahan syukur mereka, bersatu dalam penyembahan kepada satu Allah yang sama.

Lebih dari sekadar gambaran literal, ayat ini juga sering diinterpretasikan dalam konteks kedatangan Yesus Kristus dan penyebaran Injil. Para pengikut Kristus, yang berasal dari berbagai bangsa, menjadi bagian dari "saudara" yang dibawa kepada Bapa. Gereja adalah manifestasi dari pemenuhan janji ini, di mana orang-orang dari segala bangsa disatukan dalam Tubuh Kristus. Persembahan syukur yang kita bawa hari ini adalah hidup kita, pelayanan kita, dan pujian kita yang tulus kepada Allah yang telah menebus kita.

Ayat Yesaya 66:20 memberikan penghiburan dan harapan yang mendalam. Ia mengingatkan kita bahwa rencana Allah mencakup semua orang dan semua bangsa. Visi tentang Yerusalem yang dikunjungi oleh orang-orang dari seluruh dunia adalah gambaran tentang Kerajaan Allah yang akan datang, di mana tidak ada lagi perpecahan, tetapi hanya kesatuan dalam kasih dan penyembahan kepada Sang Pencipta. Ini adalah panggilan bagi kita untuk terus bersaksi tentang kasih Allah agar semakin banyak "saudara" dapat dibawa kepada-Nya.

Visualisasi simbolis orang-orang dari berbagai latar belakang berkumpul di depan kota suci di atas gunung.