Yehezkiel 43:24

"Engkau harus mempersembahkan kepada TUHAN seekor domba jantan yang muda tanpa cacat, sebagai persembahan karena dosa. Itu harus dipersembahkan oleh umat itu."

Makna Mendalam Persembahan Domba Jantan

Ayat Yehezkiel 43:24 berbicara tentang sebuah ritual penting dalam konteks Bait Suci yang diperbarui, sebagaimana digambarkan oleh nabi Yehezkiel. Persembahan domba jantan muda tanpa cacat sebagai persembahan karena dosa memiliki makna teologis yang sangat dalam dan relevan bagi umat Tuhan. Pemilihan domba jantan sebagai korban menunjukkan keseriusan dosa dan kebutuhan akan pendamaian yang layak. Domba jantan, yang lebih kuat dan dewasa daripada domba, melambangkan kekuatan dan keutuhan yang diperlukan untuk menanggung beban dosa umat.

Kata "tanpa cacat" sangatlah krusial. Ini menekankan kesempurnaan yang dituntut dalam persembahan kepada Tuhan. Dosa adalah hal yang mencemari, dan untuk membersihkan pencemaran itu, dibutuhkan sesuatu yang murni dan tak bernoda. Domba jantan yang sehat dan tanpa luka fisik mencerminkan kesucian dan integritas yang seharusnya dimiliki oleh umat Tuhan, dan juga merupakan bayangan dari kurban tertinggi yang kelak akan datang.

Peran Umat dalam Pendamaian Dosa

Pernyataan bahwa persembahan ini "harus dipersembahkan oleh umat itu" menggarisbawahi tanggung jawab kolektif umat Tuhan dalam menjaga hubungan yang benar dengan Allah. Ini bukan hanya tugas para imam, tetapi seluruh komunitas harus terlibat dalam proses pendamaian dosa. Keterlibatan umat dalam membawa dan menyerahkan persembahan menunjukkan pengakuan mereka akan dosa yang telah mereka lakukan dan kerinduan mereka untuk dipulihkan di hadapan Tuhan.

Persembahan ini juga berfungsi sebagai pengingat konstan tentang konsekuensi dosa dan pentingnya hidup dalam kekudusan. Dalam konteks nubuat Yehezkiel, Bait Suci yang baru dan sistem persembahannya menjadi lambang pemulihan dan kehadiran Allah kembali di antara umat-Nya setelah periode pembuangan dan ketidaktaatan. Ini adalah janji pengharapan akan pengampunan dan kesempatan baru untuk beribadah kepada Tuhan dengan hati yang murni.

Koneksi dengan Kurban Kristus

Bagi orang percaya Kristen, Yehezkiel 43:24, bersama dengan ayat-ayat Perjanjian Lama lainnya yang berbicara tentang persembahan korban, seringkali dilihat sebagai gambaran atau bayangan dari kurban penebusan Yesus Kristus. Yesus adalah "Anak Domba Allah" (Yohanes 1:29) yang menyerahkan diri-Nya sendiri sebagai persembahan yang sempurna dan tak bercacat karena dosa seluruh dunia. Kurban-Nya mencakup semua jenis persembahan karena dosa yang pernah dipersembahkan di bawah hukum Taurat, menjadikannya kurban tunggal dan final yang membawa pengampunan kekal.

Oleh karena itu, ayat ini tidak hanya memberikan wawasan tentang praktik ibadah kuno, tetapi juga memperkuat pemahaman kita tentang kasih karunia dan rencana keselamatan Allah. Persembahan domba jantan yang tanpa cacat mengingatkan kita akan kesempurnaan kurban Kristus yang telah mendamaikan kita dengan Bapa, membebaskan kita dari beban dosa, dan membuka jalan bagi kita untuk menghadap Tuhan dengan keyakinan. Kehidupan dan pengorbanan Yesus adalah manifestasi tertinggi dari apa yang disimbolkan oleh persembahan ritualistik di masa lalu, membawa pemenuhan dan pengampunan yang sejati.

DOA IMAN YESUS