"Bersiaplah, bersiaplah engkau dan seluruh gerombolanmu yang berkumpul di sekelilingmu, dan jadilah pelindung bagi mereka."
Ayat Yehezkiel 38:7 merupakan bagian penting dari nubuat yang lebih besar mengenai pertempuran akhir zaman yang dikenal sebagai serangan Gog dari tanah Magog. Dalam konteks ini, Tuhan berbicara langsung kepada Gog, pemimpin kekuatan militer yang akan bangkit melawan umat Tuhan. Kata-kata ini bukanlah teguran, melainkan sebuah instruksi, sebuah panggilan untuk persiapan dan pengorganisasian. Ini menunjukkan bahwa bahkan rencana jahat yang paling rumit pun berada di bawah kendali ilahi, dan Tuhan dapat menggunakan musuh-Nya untuk tujuan-Nya sendiri, meskipun mereka tidak menyadarinya.
Frasa "Bersiaplah, bersiaplah engkau dan seluruh gerombolanmu yang berkumpul di sekelilingmu" menekankan skala dan urgensi dari persiapan yang diperlukan. Ini bukan hanya tentang satu individu, tetapi tentang mempersiapkan seluruh pasukan yang luas. Kata "gerombolan" menyiratkan kerumunan besar orang, mungkin dari berbagai bangsa, yang akan dikumpulkan di bawah kepemimpinan Gog. Ini menggambarkan sebuah koalisi kekuatan yang signifikan, yang dipersatukan oleh tujuan bersama yang menentang Israel. Kesiapan yang disebutkan di sini mencakup segala aspek persiapan perang: mengumpulkan pasukan, mempersiapkan persenjataan, merencanakan strategi, dan memastikan logistik yang memadai.
Bagian kedua dari ayat ini, "dan jadilah pelindung bagi mereka," menambahkan lapisan makna yang menarik. Gog tidak hanya memimpin pasukannya dalam penyerangan, tetapi juga diharapkan untuk melindungi mereka. Ini bisa berarti melindungi mereka dari ancaman internal maupun eksternal selama kampanye militer mereka. Namun, dalam pandangan yang lebih luas, ini mungkin juga menyiratkan bahwa Gog merasa bertanggung jawab atas nasib pasukannya, meskipun niatnya adalah untuk menjarah dan menduduki. Ironisnya, perlindungan yang dia tawarkan kepada pasukannya akan menjadi sia-sia ketika kekalahan total menanti mereka. Tuhan berdaulat atas segala sesuatu, bahkan rencana-rencana para penindas.
Nubuat ini berfungsi sebagai pengingat bahwa di tengah kekacauan dunia dan bangkitnya kekuatan-kekuatan oposisi, Tuhan tetap memegang kendali. Yehezkiel 38:7 menggarisbawahi bahwa bahkan tindakan para pemimpin dunia yang berambisi untuk menaklukkan dan menguasai pada akhirnya akan tunduk pada rencana ilahi. Pasukan yang digambarkan sebagai "gerombolan" akan dikumpulkan bukan hanya karena keinginan mereka sendiri, tetapi karena Tuhan yang mengizinkannya terjadi, bahkan mungkin mengarahkan mereka. Ini adalah gambaran yang kuat tentang kedaulatan Tuhan yang mencakup bahkan peristiwa-peristiwa terbesar yang terjadi di bumi. Kita diingatkan untuk tetap teguh dalam iman, mengetahui bahwa pada akhirnya, keadilan dan kedaulatan Tuhan akan menang.