Ayat Yehezkiel 37:20 merupakan bagian dari penglihatan kenabian yang kuat dan penuh makna mengenai kebangkitan Israel. Dalam konteks yang lebih luas, Yehezkiel diinstruksikan untuk bernubuat atas tulang-tulang kering. Penglihatan ini melambangkan keadaan umat Allah yang tampak mati, tercerai-berai, dan tanpa harapan. Namun, melalui kuasa ilahi, tulang-tulang tersebut dihidupkan kembali, menjadi pasukan yang besar. Ayat ini secara spesifik menegaskan tindakan yang harus diambil berkaitan dengan mezbah dan persembahan jelai.
Perintah untuk "juga mezbah-mezbah itu harus kamu persembahkan kepada-Nya, dan jelai-jelai itu harus kamu persembahkan" menunjukkan pemulihan ibadah dan tata cara persembahan yang telah lama ditinggalkan. Jelai, sebagai hasil panen pertama, melambangkan berkat dan kesuburan yang dikembalikan oleh Tuhan. Persembahan ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi merupakan ekspresi iman dan pengakuan atas kedaulatan Allah. Ketaatan pada perintah ini menandakan dimulainya kembali hubungan yang benar antara umat dan Tuhan.
Lebih dari itu, ayat ini secara eksplisit menyatakan tujuan dari persembahan tersebut: "untuk pengampunan dosa." Ini adalah aspek krusial yang menekankan sifat rekonsiliasi dari pemulihan yang dijanjikan. Kebangkitan bangsa Israel tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual. Pengampunan dosa membuka jalan bagi pemulihan hubungan, memberikan kesempatan kedua bagi umat untuk hidup dalam persekutuan yang intim dengan Pencipta mereka. Ini adalah janji penebusan yang menggema, menunjukkan bahwa bahkan setelah kehancuran, ada harapan penebusan melalui pengampunan ilahi.
Penglihatan Yehezkiel ini memberikan pesan yang abadi tentang kesetiaan Allah kepada janji-Nya. Meskipun umat-Nya mengalami masa-masa sulit dan tampak seperti ditinggalkan, Tuhan memiliki kuasa untuk membangkitkan kembali apa yang tampak mati. Kebangkitan tulang-tulang kering dan pemulihan ibadah dengan persembahan jelai untuk pengampunan dosa adalah gambaran profetik tentang karya Kristus di masa depan, yang akan membawa penebusan dan pengampunan dosa bagi seluruh dunia. Pesan ini menginspirasi keyakinan bahwa tidak ada situasi yang terlalu buruk bagi kuasa Allah untuk memulihkan dan memberikan kehidupan baru.
Oleh karena itu, Yehezkiel 37:20 bukan hanya sebuah ayat tentang ritual kuno, melainkan sebuah pengingat yang kuat akan anugerah, pengampunan, dan kuasa kebangkitan yang dimiliki Tuhan. Ini adalah janji akan harapan baru yang lahir dari kehancuran, sebuah bukti bahwa kesetiaan Allah tidak pernah padam.