Yehezkiel 27:10

"Orang Persia, orang Lud dan orang Put di pasukanmu adalah prajuritmu, panji-panjimu digantungkan di tembokmu. Orang-orang Elam ada di menara-menara mereka, dikelilingi oleh tombak-tombak mereka; mereka adalah pejuang-pejuangmu, yang mengelilingi kota dengan perisai-perisai mereka. Mereka inilah yang menimbulkan ketakutan dengan keperkasaanmu."
Kekuatan yang Memukau

Kitab Yehezkiel merupakan salah satu kitab kenabian dalam Perjanjian Lama yang penuh dengan penglihatan visioner dan nubuat-nubuat mengenai penghakiman Allah. Salah satu bagian yang paling menarik adalah pasal 27 yang secara rinci menggambarkan kejatuhan Tirus, sebuah kota pelabuhan dan pusat perdagangan yang sangat kaya dan berkuasa pada zamannya. Ayat 10 dari pasal ini memberikan gambaran spesifik mengenai komponen militer yang membentuk kekuatan dan pertahanan Tirus, sebuah elemen krusial yang memungkinkan mereka menjaga dominasi dan kemakmuran mereka.

Dalam Yehezkiel 27:10, kita melihat penyebutan beberapa bangsa yang menjadi bagian dari kekuatan militer Tirus: Persia, Lud, dan Put. Bangsa-bangsa ini bukanlah sekadar tentara bayaran biasa, melainkan "prajuritmu" yang menempatkan "panji-panjimu digantungkan di tembokmu." Hal ini menunjukkan adanya ikatan yang kuat dan kepercayaan yang diberikan Tirus kepada pasukan asing ini untuk menjaga kedaulatan dan keamanan kota mereka yang megah. Penggunaan istilah seperti "prajurit" dan "panji-panji" menekankan bahwa mereka bukan hanya pelindung, tetapi juga bagian integral dari identitas dan kekuatan militer Tirus.

Lebih lanjut, ayat ini menyebutkan "orang-orang Elam" yang berada di "menara-menara mereka, dikelilingi oleh tombak-tombak mereka." Penempatan mereka di menara-menara menunjukkan peran defensif yang vital, siap siaga menghadapi ancaman dari segala arah. Keberadaan mereka sebagai "pejuang-pejuangmu, yang mengelilingi kota dengan perisai-perisai mereka" menegaskan kembali citra Tirus sebagai kota yang dikelilingi oleh pertahanan yang kokoh dan prajurit-prajurit yang terlatih. Ini adalah gambaran dari sebuah kekuatan militer yang canggih, dipersenjatai dengan baik, dan memiliki taktik pertahanan yang efektif.

Semua elemen militer ini, dari Persia, Lud, Put, hingga Elam, disatukan oleh satu tujuan: "menimbulkan ketakutan dengan keperkasaanmu." Tirus tidak hanya mengandalkan kekayaan dan perdagangan, tetapi juga kekuatan militernya yang mengintimidasi. Mereka mampu memproyeksikan kekuatan yang cukup besar sehingga menghasilkan rasa takut pada musuh-musuh mereka dan menciptakan stabilitas yang diperlukan untuk mengembangkan imperium perdagangannya. Ayat ini menyoroti bahwa kemakmuran Tirus tidak datang begitu saja, melainkan ditopang oleh fondasi militer yang solid.

Namun, ironisnya, meskipun digambarkan dengan kekuatan yang demikian rupa, nubuat Yehezkiel ini berbicara tentang kehancuran Tirus. Hal ini mengingatkan kita bahwa segala bentuk keangkuhan dan kekuatan duniawi, sekokoh apa pun itu, pada akhirnya akan tunduk pada kehendak ilahi. Penggambaran kekuatan Tirus dalam Yehezkiel 27:10 menjadi kontras yang tajam dengan takdirnya yang akan datang, sebuah pelajaran tentang keterbatasan kekuatan manusia dan kedaulatan Allah yang mutlak. Kehancuran Tirus, yang disebabkan oleh berbagai faktor termasuk kesombongan dan ketergantungan pada kekuatan duniawi, menjadi peringatan abadi.