Nas Ulangan 21:20, meskipun berasal dari konteks hukum Israel kuno, membawa pelajaran yang relevan bagi tantangan keluarga di zaman modern. Ayat ini menggambarkan sebuah situasi di mana orang tua membawa anak mereka yang dianggap "keras kepala dan membangkang, pelahap dan peminum" ke hadapan para tua-tua kota. Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah kenakalan dan ketidaktaatan anak dalam pandangan masyarakat pada masa itu, dan bagaimana hal itu menjadi tanggung jawab bersama untuk menanganinya.
Di era digital saat ini, istilah "keras kepala dan membangkang" bisa bermanifestasi dalam berbagai bentuk. Pergulatan orang tua seringkali bukan lagi hanya tentang anak yang sulit diatur secara fisik, tetapi juga tentang bagaimana mengarahkan mereka di tengah banjir informasi, pengaruh media sosial yang kuat, dan gaya hidup yang serba cepat. Keasyikan dengan gawai, paparan konten yang tidak sesuai usia, hingga tekanan teman sebaya bisa menjadi sumber "pelahap dan peminum" dalam artian kiasan: kecanduan pada hiburan digital, makanan cepat saji yang tidak sehat, atau bahkan gaya hidup yang boros.
Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi terbuka dalam keluarga. Ketika orang tua merasa kesulitan, langkah pertama yang diambil adalah membawa masalah tersebut ke otoritas yang lebih tua atau berpengalaman. Dalam konteks keluarga modern, ini bisa berarti mencari nasihat dari pendeta, konselor keluarga, guru sekolah, atau bahkan sekadar berbicara dengan anggota keluarga lain yang dipercaya. Mengakui bahwa ada masalah dan berani mencari solusi bersama adalah langkah krusial.
Pola asuh yang konsisten, menetapkan batasan yang jelas namun penuh kasih, dan menjadi teladan yang baik adalah pondasi penting. Anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Jika orang tua sendiri terjerat dalam gaya hidup yang tidak sehat atau kurang bertanggung jawab, akan sulit untuk menuntut hal yang sama dari anak.
Lebih jauh lagi, Ulangan 21:20 menyoroti pentingnya komunitas. Di masa lalu, komunitas sangat berperan dalam membentuk karakter anak. Saat ini, peran komunitas mungkin sedikit berubah, namun tetap esensial. Gereja, sekolah, organisasi pemuda, bahkan lingkungan tetangga yang baik, semuanya dapat menjadi bagian dari jaringan pendukung yang membantu orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.
Menghadapi anak yang "keras kepala" di abad ke-21 membutuhkan kombinasi hikmat kuno dan pendekatan kontemporer. Ini adalah perjalanan yang menantang, tetapi dengan doa, komunikasi yang jujur, dukungan komunitas, dan kasih yang tanpa syarat, keluarga dapat mengatasi badai dan tumbuh menjadi lebih kuat. Ingatlah, setiap anak berharga, dan tanggung jawab kita sebagai orang tua dan komunitas adalah membimbing mereka menuju jalan yang benar.
"Dan kamu harus mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu." - Ulangan 6:5 (Ayat yang menjadi dasar prinsip pengajaran di Israel)