Dan dari kalangan bani Lewi, mereka yang tidak tercatat sebagai juru tulis: Sebaya, Hasimna, Yosabadi, Bani, Serebya, Hodia, Elyasaf, Maluki, Pesah, Bigwai dan Asaf.
Kitab Nehemia bab 7 memberikan gambaran yang rinci mengenai para pemimpin dan umat yang kembali dari pembuangan di Babel. Bagian ini bukan sekadar daftar nama; ia adalah pengingat tentang bagaimana identitas dan tanggung jawab suatu umat dibangun dari individu-individu yang setia. Ayat 65, secara spesifik, menyebutkan nama-nama dari kaum Lewi yang memiliki peran penting dalam pemulihan bangsa Israel. Mereka adalah mereka yang "tidak tercatat sebagai juru tulis", menunjukkan bahwa ada berbagai macam pelayanan dan fungsi yang dibutuhkan untuk membangun kembali komunitas yang hancur.
Kaum Lewi, sebagai suku yang didedikasikan untuk pelayanan di Bait Allah dan urusan rohani, memiliki peran sentral dalam kehidupan religius bangsa Israel. Penyebutan nama-nama mereka dalam daftar ini menekankan pentingnya peran mereka dalam memulihkan tatanan keagamaan pasca-pembuangan. Meskipun tidak semua tercatat sebagai juru tulis, mereka tetap dipanggil untuk pelayanan mereka. Ini mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki panggilan uniknya, dan kesetiaan dalam menjalankan tugas tersebut, sekecil apapun kelihatannya, sangat berarti bagi keseluruhan tubuh umat Tuhan.
Dalam konteks modern, Nehemia 7:65 menginspirasi kita untuk melihat panggilan ilahi tidak hanya dalam peran-peran yang terlihat menonjol, tetapi juga dalam pelayanan yang mungkin kurang diperhatikan. Gereja dan komunitas rohani saat ini membutuhkan berbagai macam talenta dan kesediaan untuk melayani. Ada yang dipanggil untuk mengajar dan menulis (seperti juru tulis), tetapi ada juga yang dipanggil untuk pelayanan pastoral, musik, perawatan, administrasi, atau bahkan sekadar menjadi penopang dalam doa.
Nama-nama yang tercatat di Nehemia 7:65 adalah saksi bisu dari kesetiaan dan dedikasi. Mereka mungkin tidak menjadi tokoh utama dalam catatan sejarah, tetapi kontribusi mereka sangatlah vital. Panggilan untuk setia dalam pelayanan ilahi tetap relevan. Sebagaimana umat Tuhan di zaman Nehemia dipanggil untuk membangun kembali, demikian pula kita hari ini dipanggil untuk membangun iman, komunitas, dan Kerajaan Allah.
Lebih dari sekadar daftar nama, Nehemia 7:65 menyoroti pentingnya kesetiaan individu terhadap tugas yang dipercayakan Tuhan. Setiap nama yang disebutkan mewakili sebuah komitmen, sebuah pengabdian. Dalam menghadapi tantangan pembangunan kembali, baik secara fisik maupun spiritual, kesetiaan inilah yang menjadi fondasi yang kokoh. Tanpa orang-orang yang mau setia melayani, segala upaya pemulihan akan goyah.
Marilah kita merenungkan panggilan kita masing-masing. Apakah kita telah menjawab panggilan itu dengan hati yang setia dan sukacita? Nehemia 7:65 mengingatkan kita bahwa setiap pelayanan, sekecil apapun, memiliki nilai yang besar di mata Tuhan. Mari kita belajar dari kesetiaan mereka yang tercatat dan terus melayani dengan penuh semangat demi kemuliaan nama-Nya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang isi Kitab Nehemia, Anda bisa mengunjungi situs-situs Alkitab online yang terpercaya.