Ayat Mazmur 80:19 adalah sebuah seruan doa yang mendalam dari hati yang merindukan pemulihan dan pertolongan ilahi. Dalam konteks kitab Mazmur, khususnya pasal 80, kita melihat gambaran Israel yang sedang menghadapi kesulitan dan penderitaan. Bangsa ini merasa ditinggalkan, dipecah-belah, dan dicemooh oleh tetangga-tetangganya. Di tengah kepedihan itu, pemazmur bangkit dan menyampaikan permohonan yang sangat kuat kepada Tuhan.
Inti dari permohonan ini terangkum dalam tiga bagian penting. Pertama, "Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami." Kata "pulihkanlah" dalam bahasa Ibrani seringkali menggambarkan tindakan memperbaiki, menyatukan kembali, atau mengembalikan ke keadaan semula. Ini adalah pengakuan atas ketergantungan total kepada Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara segala sesuatu. Mereka menyadari bahwa kekuatan mereka sendiri tidak cukup untuk bangkit dari keterpurukan; hanya Tuhan semesta alam yang memiliki kuasa untuk memulihkan mereka, baik secara fisik maupun rohani. Permohonan ini mencerminkan kerinduan akan keutuhan, kedamaian, dan kembali ke hadirat Tuhan.
Bagian kedua dari ayat ini adalah, "buatlah wajah-Mu bersinar." Ekspresi "wajah Tuhan bersinar" adalah metafora yang sangat kaya makna dalam Kitab Suci. Wajah yang bersinar seringkali dihubungkan dengan kerelaan, penerimaan, sukacita, dan berkat. Ketika Tuhan menunjukkan wajah-Nya kepada seseorang, itu berarti Ia memberikan perhatian, kasih sayang, dan perkenanan-Nya. Sebaliknya, jika wajah Tuhan disembunyikan, itu bisa berarti murka atau ketidaksetujuan. Dalam permohonan ini, umat Tuhan meminta agar Tuhan tidak lagi menyembunyikan wajah-Nya, tetapi justru memancarkan cahaya kasih dan kehadiran-Nya kembali kepada mereka. Cahaya ini bukan hanya sekadar penerangan, tetapi simbol dari pemulihan hubungan dan pemulihan berkat.
Puncak dari permohonan ini terletak pada klausa terakhir: "maka kami akan selamat." Kata "selamat" di sini bukan hanya berarti terhindar dari bahaya fisik, tetapi juga pembebasan total dari segala bentuk kesulitan, penderitaan, dan dosa. Ini adalah janji yang lahir dari keyakinan bahwa ketika Tuhan memulihkan dan menunjukkan kasih-Nya, keselamatan yang menyeluruh akan menyertai. Keselamatan yang dijanjikan adalah hasil dari tindakan Tuhan, bukan usaha manusia semata. Ini adalah keselamatan yang membawa pemulihan nama baik, pemulihan komunitas, dan pemulihan hubungan dengan Tuhan.
Dalam kehidupan modern, ayat ini tetap relevan. Seringkali kita sebagai individu maupun komunitas mengalami masa-masa sulit, merasa tersesat, atau kehilangan arah. Kita mungkin bergumul dengan kegagalan, kekecewaan, atau bahkan perasaan terisolasi. Dalam situasi seperti itu, Mazmur 80:19 mengingatkan kita untuk tidak berputus asa, tetapi untuk mengangkat hati dan seruan kita kepada Tuhan. Ia adalah Allah semesta alam yang memiliki kuasa untuk memulihkan segalanya. Kita dapat memohon agar Ia menunjukkan wajah-Nya yang penuh kasih dan berkat kepada kita, meyakini bahwa dalam kehadiran-Nya terdapat keselamatan yang sejati dan pemulihan yang utuh. Doa ini adalah sumber harapan yang tak terhingga bagi setiap jiwa yang merindukan kedekatan dengan Pencipta.