Mazmur 50:11

"Setiap binatang hutan adalah milik-Ku, demikian pula binatang-binatang di gunung dan ternak."

Ilustrasi hewan di alam

Mazmur 50:11 adalah sebuah pengakuan ilahi yang kuat, menyatakan kepemilikan Allah atas seluruh ciptaan. Ayat ini berbunyi, "Setiap binatang hutan adalah milik-Ku, demikian pula binatang-binatang di gunung dan ternak." Pengakuan sederhana namun mendalam ini membuka jendela kepada pemahaman yang lebih luas tentang hubungan antara Pencipta dan ciptaan-Nya.

Dalam konteks kitab Mazmur, terutama yang terkait dengan ibadah dan pengakuan akan kebesaran Tuhan, ayat ini mengingatkan kita bahwa kekayaan alam semesta bukan berasal dari usaha manusia, melainkan sepenuhnya dari anugerah Ilahi. Ternak yang kita pelihara, binatang yang hidup bebas di hutan, hingga makhluk yang mendiami puncak gunung, semuanya berada di bawah kepemilikan dan kuasa Allah.

Perenungan atas Mazmur 50:11 mengajarkan kerendahan hati. Jika Allah adalah pemilik segalanya, maka kita sebagai manusia adalah pengurus, bukan pemilik mutlak. Hal ini seharusnya mendorong kita untuk memperlakukan alam dan segala isinya dengan penuh hormat dan tanggung jawab. Mengambil dari alam tanpa memikirkan dampaknya, atau mengeksploitasinya secara berlebihan, adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsip kepemilikan ilahi ini. Sebaliknya, kita dipanggil untuk menjaga dan melestarikan ciptaan yang telah diberikan kepada kita.

Lebih jauh lagi, ayat ini juga bisa dilihat sebagai pengingat akan kemahakuasaan Allah. Tidak ada satu makhluk pun yang luput dari pengawasan dan kepemilikan-Nya. Dari yang terkecil hingga yang terbesar, semuanya adalah bagian dari rancangan-Nya. Hal ini memberikan rasa aman dan kepastian bahwa kita berada di bawah pemeliharaan Tuhan yang tak terbatas. Ketergantungan kita pada alam pada akhirnya adalah ketergantungan pada sumber segala sesuatu, yaitu Tuhan sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman ini dapat mengubah cara pandang kita terhadap materi dan kekayaan. Segala yang kita miliki, termasuk harta benda dan bahkan kemampuan kita, pada dasarnya adalah titipan dari Allah. Mazmur 50:11 mengajak kita untuk tidak berpegang teguh pada kepemilikan duniawi, melainkan untuk hidup dengan kesadaran akan anugerah dan tanggung jawab yang datang bersama kepemilikan ilahi. Kita diajak untuk bersyukur atas apa yang diberikan, dan menggunakan berkat tersebut untuk kemuliaan-Nya dan kebaikan sesama.

Menghargai alam dan segala isinya adalah wujud dari menghargai Sang Pencipta. Ketika kita melihat keindahan gunung, keagungan hutan, atau kelincahan binatang, kita sebenarnya sedang menyaksikan karya agung Sang Pemilik yang tak tertandingi. Mazmur 50:11 mengingatkan kita untuk senantiasa membuka mata dan hati, mengakui kebesaran-Nya dalam setiap aspek kehidupan ciptaan-Nya.