Mazmur 104:2

Engkau berselimutkan terang, seperti dengan pakaian, Engkau membentangkan langit seperti tenda.

Matahari bersinar cerah

Mazmur 104:2 adalah sebuah ayat yang membangkitkan kekaguman luar biasa terhadap Sang Pencipta. Ayat ini menggambarkan Allah dengan metafora yang kuat: Dia berselimutkan terang, seperti seorang raja yang mengenakan jubah kemuliaan yang paling indah. Bayangkanlah cahaya yang begitu murni, begitu menyilaukan, hingga menjadi pakaian bagi Yang Maha Kuasa. Ini bukan sekadar pencahayaan biasa, melainkan manifestasi keagungan dan kesucian-Nya yang tak tertandingi.

Selanjutnya, ayat ini melanjutkan dengan menggambarkan pembentangan langit. Langit yang kita lihat setiap hari, terbentang luas di atas kita, diumpamakan seperti sebuah tenda. Tenda ini begitu besar, menaungi seluruh bumi, dan diciptakan dengan keindahan yang memukau. Penggambaran ini memberikan kesan akan keluasan, keteraturan, dan keindahan alam semesta yang merupakan hasil karya tangan ilahi. Setiap bintang, setiap awan, setiap warna senja, semuanya adalah bagian dari "tenda" megah yang dibentangkan oleh Allah.

Ketika kita merenungkan Mazmur 104:2, kita diajak untuk melihat lebih dari sekadar fenomena alam. Terang yang menyelimuti Allah melambangkan kedaulatan-Nya, pengetahuan-Nya yang sempurna, dan kebenaran-Nya yang tak terhingga. Dia tidak tersembunyi dalam kegelapan, melainkan menyatakan diri-Nya dalam terang yang tak terjangkau oleh mata manusia fana. Terang ini juga bisa diartikan sebagai sumber kehidupan, kehangatan, dan harapan bagi seluruh ciptaan. Tanpa terang matahari, bumi akan menjadi gelap gulita dan tak bernyawa.

Analogi langit sebagai tenda juga memiliki makna mendalam. Tenda memberikan perlindungan, tempat berlindung, dan kenyamanan. Demikian pula, langit yang dibentangkan Allah memberikan kita ruang untuk hidup, bernapas, dan menikmati keindahan ciptaan. Ia menjadi saksi bisu dari segala peristiwa yang terjadi di bawahnya, sekaligus pengingat akan kebesaran Sang Arsitek Agung. Keindahan visualnya, dari biru jernih di siang hari hingga kerlap-kerlip bintang di malam hari, semuanya adalah bukti rancangan yang sempurna.

Ayat ini mengundang kita untuk hidup dengan kesadaran akan kehadiran Allah dalam segala aspek kehidupan. Setiap kali kita melihat terang mentari, memandang luasnya langit, atau mengagumi keindahan alam, kita diingatkan pada Sang Pencipta yang berselimutkan terang dan membentangkan langit. Mazmur ini mendorong kita untuk membalas kemuliaan-Nya dengan pujian dan penyembahan, mengakui bahwa segala keindahan dan keteraturan di alam semesta berasal dari Dia semata. Ini adalah panggilan untuk melihat karya-Nya di sekitar kita dan memuliakan nama-Nya.