Markus 1:19 (TB)
Dan ketika Ia berjalan sedikit lebih jauh, Ia melihat Yakobus bin Zebedeus dan Yohanes, saudara nya, yang sedang menjala di dalam perahu. Tiba-tiba Ia memanggil mereka.
Kisah dalam Markus 1:19 ini merupakan momen krusial dalam narasi Injil, menandai titik awal bagi dua dari dua belas murid Yesus. Peristiwa ini tidak hanya menggambarkan panggilan awal, tetapi juga sifat Yesus yang proaktif dan berani dalam mengumpulkan para pengikut-Nya. Ia tidak menunggu mereka datang kepada-Nya, melainkan Ia sendiri yang menjumpai mereka dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Yakobus bin Zebedeus dan Yohanes, saudaranya, adalah nelayan yang sedang sibuk di perahu mereka, melayani jala mereka. Ini adalah gambaran kehidupan yang umum dan bersahaja. Kehidupan mereka terikat erat dengan pekerjaan mereka, dengan ritme alam, dan dengan harapan untuk mencari nafkah yang layak. Di tengah kesibukan inilah, Yesus hadir, sebuah sosok yang mungkin belum mereka kenal sepenuhnya, namun memiliki daya tarik yang tak terbantahkan.
Kata "Tiba-tiba Ia memanggil mereka" menekankan spontanitas dan otoritas dalam panggilan Yesus. Panggilan ini bukan sekadar tawaran, melainkan sebuah perintah yang diimplikasikan oleh cara penyampaian-Nya. Sang Maestro tidak menghabiskan waktu berlama-lama dengan basa-basi, tetapi langsung pada inti persoalan: "Ikutlah Aku." Ini adalah panggilan yang menuntut respons segera, meninggalkan segala sesuatu yang selama ini menjadi prioritas utama mereka.
Penting untuk dicatat bahwa respons Yakobus dan Yohanes sangat cepat. Dalam ayat berikutnya (Markus 1:20), dikatakan bahwa "mereka segera meninggalkan ayah mereka Zebedeus di dalam perahu bersama orang-orang upahan, lalu pergi mengikuti Dia." Kecepatan respons ini menunjukkan bahwa panggilan Yesus memiliki kekuatan transformatif yang segera. Mereka tidak ragu, tidak menunda, dan tidak mencari alasan untuk menolak. Mereka mengerti, bahkan jika hanya secara implisit, bahwa panggilan ini lebih penting daripada pekerjaan, kekayaan, atau bahkan keluarga dalam konteks waktu itu.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesiapan untuk merespons panggilan Tuhan. Sebagaimana Yakobus dan Yohanes, kita sering kali dipanggil oleh Yesus dalam berbagai situasi kehidupan kita. Kadang-kadang panggilan itu datang saat kita sedang sibuk dengan pekerjaan, urusan duniawi, atau kenyamanan kita. Tantangannya adalah apakah kita bersedia "tiba-tiba" meninggalkan apa yang kita lakukan dan mengikuti-Nya, bahkan ketika itu berarti pengorbanan atau perubahan besar dalam hidup kita.
Panggilan untuk mengikuti Yesus bukan hanya tentang menjadi murid, tetapi juga tentang menjadi alat di tangan-Nya. Yakobus dan Yohanes kelak akan menjadi pilar penting dalam pelayanan para rasul, meskipun mereka juga akan mengalami tantangan dan kesulitan. Kisah panggilan ini adalah permulaan dari perjalanan panjang iman yang penuh dengan pengalaman, pengajaran, dan pembentukan karakter di bawah bimbingan langsung dari Sang Juru Selamat. Ini adalah bukti bahwa Yesus aktif dalam kehidupan kita dan selalu mencari individu yang bersedia mengabdikan diri pada kehendak-Nya.