Keluaran 34:2

"Besok pagi-pagi sekali haruslah kamu bersiap dan mendaki gunung Sinai, dan di puncak gunung itu datanglah menghadap Aku."
Simbol Puncak Gunung dan Sinar Matahari

Ayat yang baru saja kita simak dari Kitab Keluaran pasal 34, ayat 2, memberikan sebuah instruksi yang jelas dan lugas dari Allah kepada Musa. Perintah ini bukan sekadar sebuah pengingat, melainkan sebuah mandat untuk sebuah pertemuan yang sangat penting. Allah memanggil Musa untuk naik ke puncak Gunung Sinai, tempat di mana keagungan-Nya seringkali dinyatakan, untuk menghadap langsung kepada-Nya. Ini menekankan kedekatan yang unik yang dimiliki Musa dengan Allah, sebuah hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan dan kesetiaan.

Dalam konteks perikop ini, perintah ini datang setelah peristiwa-peristiwa penting, termasuk penghancuran loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah karena bangsa Israel menyembah patung anak lembu emas. Allah sedang memperbarui perjanjian-Nya dengan umat-Nya, dan Musa bertindak sebagai perantara. Permintaan untuk naik ke gunung adalah langkah awal dalam proses pembaruan ini. Kata "besok pagi-pagi sekali" menunjukkan urgensi dan kesiapan yang harus dimiliki Musa. Ini bukan sekadar janji untuk datang kapan saja, tetapi sebuah panggilan untuk bergegas, untuk tidak menunda-nunda.

Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk "menghadap Aku." Ungkapan ini menunjukkan sebuah perjumpaan tatap muka, sebuah kehormatan yang luar biasa. Di puncak gunung Sinai, Musa akan mengalami kehadiran Allah secara lebih mendalam, menerima instruksi-Nya, dan menjadi saksi bagi kebesaran-Nya. Ini adalah momen di mana Allah berjanji untuk menyatakan diri-Nya, untuk berbicara kepada Musa "muka dengan muka, seperti seorang berbicara dengan temannya" (Keluaran 33:11). Ini adalah puncak dari hubungan yang telah terjalin.

Pesan dari Keluaran 34:2 jauh melampaui konteks sejarahnya. Bagi kita hari ini, ayat ini mengajarkan tentang pentingnya menanggapi panggilan Allah dengan segera dan penuh kesungguhan. "Pagi-pagi sekali" bisa diartikan sebagai kesiapan hati, kerinduan untuk mencari hadirat-Nya sebelum kesibukan dunia menguasai. Gunung Sinai melambangkan tempat pertemuan yang kudus, tempat di mana kita dapat mengalami Allah lebih dekat. Ketika kita memilih untuk mendekat kepada-Nya, Dia berjanji akan mendekat kepada kita. Perintah ini mengajak kita untuk tidak hanya mendengarkan firman-Nya, tetapi juga untuk secara proaktif mencari perjumpaan yang intim dengan-Nya, menyadari bahwa Dia selalu siap untuk berbicara kepada kita, membimbing kita, dan memperbarui hubungan kita dengan-Nya.

Inti dari Keluaran 34:2 adalah sebuah undangan dari Allah kepada umat-Nya untuk datang lebih dekat kepada-Nya. Ini adalah panggilan untuk sebuah komitmen baru, sebuah kesiapan untuk mendengarkan suara-Nya, dan kerinduan untuk mengalami kehadiran-Nya secara pribadi. Seperti Musa yang dipanggil untuk naik ke gunung, kita pun dipanggil untuk secara aktif mencari hadirat Allah dalam kehidupan kita sehari-hari, percaya bahwa Dia akan menyambut kita dengan kasih dan hikmat-Nya.