Berkat Melimpah

Keluaran 29:17 - Ketenangan yang Diberikan

"Juga engkau harus menyembelih domba jantan itu, dan ambil darahnya serta percikkan keliling mezbah itu."

Makna Mendalam dari Ayat Kitab Suci

Ayat Keluaran 29:17 membawa kita pada sebuah instruksi penting dalam konteks ibadah dan penyucian di hadapan Tuhan. Bagian dari Taurat yang diberikan kepada Musa ini, mendeskripsikan detail persembahan dan ritual yang harus dilaksanakan oleh para imam untuk umat Israel. Inti dari perintah ini adalah penggunaan darah domba jantan yang disembelih, yang akan dipercikkan mengelilingi mezbah. Tindakan ini bukan sekadar simbolisme belaka, melainkan memiliki makna teologis yang mendalam dan relevan hingga kini.

Dalam konteks kuno, darah seringkali diasosiasikan dengan kehidupan. Penggunaan darah dalam ritual persembahan menunjukkan pengorbanan yang tulus dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Percikan darah di sekeliling mezbah melambangkan pembersihan dan penyucian. Mezbah adalah tempat di mana manusia berdosa dapat mendekat kepada Tuhan yang kudus. Tanpa proses pembersihan yang memadai, mendekat kepada Tuhan akan berakibat fatal. Oleh karena itu, darah ini bertindak sebagai penutup dosa sementara, memungkinkan umat Tuhan untuk tetap berada dalam hadirat-Nya.

Perintah mengenai Keluaran 29:17 ini juga mengingatkan kita akan sifat kudus Tuhan yang menuntut kesucian dari siapa saja yang ingin bersekutu dengan-Nya. Persembahan domba jantan yang sempurna, dengan darahnya yang dipercikkan, adalah gambaran awal dari pengorbanan sempurna yang kelak akan datang, yaitu pengorbanan Yesus Kristus. Darah Kristus menjadi dasar bagi umat percaya untuk dapat mendekat kepada Bapa dengan keberanian dan jaminan pengampunan dosa yang kekal. Ayat ini secara implisit menunjuk pada keselamatan yang lebih besar yang disediakan melalui penebusan.

Lebih jauh lagi, ritual ini juga memberikan rasa aman dan ketenangan bagi umat. Mengetahui bahwa ada cara yang ditetapkan oleh Tuhan untuk dapat menghadap-Nya, meskipun dengan pengorbanan, memberikan pengharapan. Percikan darah di sekeliling mezbah menciptakan batas yang kudus, memisahkan yang kudus dari yang biasa, dan memberikan kepastian bahwa Tuhan telah menyediakan jalan untuk umat-Nya berada dalam perlindungan-Nya. Ini adalah wujud dari kasih karunia-Nya yang luar biasa.

Dalam kehidupan modern, meskipun ritual persembahan darah seperti ini tidak lagi dilakukan secara harfiah, prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya tetap relevan. Kita diingatkan akan pentingnya kesucian dalam hubungan kita dengan Tuhan, perlunya pengorbanan (dalam arti menyerahkan kehendak pribadi demi kehendak Tuhan), dan keyakinan akan penebusan yang telah disediakan. Ayat ini, Keluaran 29:17, menjadi pengingat abadi akan karya Tuhan dalam menyediakan jalan agar umat-Nya dapat hidup dalam berkat melimpah dan ketenangan sejati.