"Apabila engkau masuk ke negeri yang akan diberikan kepadamu oleh TUHAN, seperti yang dijanjikan-Nya, maka haruslah engkau melakukan ibadah peringatan ini."
Ayat Keluaran 13:11 membawa kita pada sebuah instruksi penting dari Tuhan yang ditujukan kepada umat-Nya saat mereka bersiap memasuki Tanah Perjanjian. Ayat ini tidak hanya sekadar kata-kata, melainkan sebuah fondasi spiritual yang mengingatkan pentingnya mengenang dan merayakan tindakan penyelamatan Allah. Tuhan menetapkan bahwa ketika umat-Nya tiba di negeri yang dijanjikan, mereka harus melanjutkan tradisi peringatan. Peringatan ini adalah titik tolak untuk memahami identitas mereka sebagai umat yang dipilih dan diselamatkan.
Dalam konteks sejarah bangsa Israel, ayat ini merujuk pada peristiwa Paskah. Setiap tahun, mereka diminta untuk merayakan Paskah, yang mengingatkan mereka akan pembebasan dramatis dari perbudakan di Mesir. Perayaan ini melibatkan kisah tentang bagaimana Tuhan memimpin mereka keluar dari tanah Mesir dengan tangan yang kuat, melewati Laut Merah, dan membebaskan mereka dari penindasan. Dengan melakukan ibadah peringatan ini, generasi baru tidak hanya mendengar cerita, tetapi juga merasakan kehadiran dan kuasa Allah yang bekerja dalam sejarah mereka. Ini adalah cara untuk menjaga iman tetap hidup dan relevan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Lebih dari sekadar ritual, ayat Keluaran 13:11 mengajarkan prinsip universal tentang pentingnya mengingat perbuatan baik Tuhan dalam hidup kita. Seringkali, dalam kesibukan sehari-hari atau ketika menghadapi tantangan baru, kita cenderung melupakan atau meremehkan berkat dan pertolongan yang telah kita terima sebelumnya. Peringatan ini mendorong kita untuk berhenti sejenak, merefleksikan jalan yang telah dilalui, dan mengakui campur tangan ilahi yang telah membentuk perjalanan kita.
Memasuki sebuah "negeri" baru, entah itu dalam bentuk fase kehidupan baru, tantangan baru, atau pencapaian yang diimpikan, selalu memerlukan persiapan rohani. Instruksi Tuhan dalam Keluaran ini menekankan bahwa kesuksesan dan pencapaian tidak boleh membuat kita sombong atau lupa diri. Sebaliknya, keberhasilan harus menjadi momen untuk lebih bersyukur dan mempererat hubungan dengan Sumber segala berkat. Dengan terus-menerus mengingat bagaimana Tuhan telah bertindak di masa lalu, kita diperlengkapi untuk menghadapi masa depan dengan iman yang teguh, keyakinan pada janji-Nya, dan semangat peringatan yang mengingatkan kita siapa diri kita di hadapan-Nya. Inilah esensi dari peringatan yang diperintahkan dalam Keluaran 13:11.