Dan Kanaan memperanakkan Sidon, nenek moyang orang Sidon, dan Het.
Ayat Kejadian 10:15 adalah bagian dari catatan silsilah yang luas di dalam Alkitab, sering disebut sebagai "Tabel Bangsa-Bangsa." Catatan ini memberikan gambaran tentang penyebaran umat manusia setelah Air Bah, merinci keturunan dari Nuh melalui ketiga putranya: Sem, Ham, dan Yafet. Fokus pada ayat ini tertuju pada keturunan Ham, khususnya melalui putranya, Kanaan.
Dalam ayat ini, disebutkan dua putra Kanaan: Sidon dan Het. Nama Sidon merujuk pada nenek moyang orang Sidon, yang kelak menjadi sebuah kota pelabuhan penting di wilayah Fenisia. Orang Fenisia dikenal sebagai pelaut ulung dan pedagang yang berpengaruh di dunia kuno, menyebarkan pengaruh budaya dan dagangnya ke berbagai penjuru Mediterania. Dengan demikian, ayat ini secara singkat menyoroti asal-usul dari salah satu bangsa yang dikenal dalam sejarah.
Selanjutnya, disebut nama Het. Dalam konteks sejarah Alkitab, Het adalah leluhur dari bangsa Het. Bangsa Het merupakan kekuatan besar di Timur Dekat kuno, dengan kerajaan yang kuat yang berpusat di Anatolia (Turki modern). Mereka dikenal karena keahlian mereka dalam metalurgi, terutama besi, dan memiliki peradaban yang maju. Sejarah bangsa Het juga tercatat dalam berbagai prasasti dan artefak kuno, menunjukkan bahwa mereka adalah pemain signifikan dalam lanskap politik dan militer pada masanya. Keberadaan mereka tercatat beberapa kali dalam kitab-kitab sejarah Alkitab, sering kali sebagai tetangga atau musuh bangsa Israel.
Pentingnya ayat Kejadian 10:15 bukan hanya terletak pada identifikasi leluhur bangsa-bangsa tertentu. Ayat ini juga melengkapi narasi yang lebih besar tentang bagaimana umat manusia yang tadinya satu, setelah bencana Air Bah dan peristiwa Menara Babel, mulai menyebar ke seluruh bumi dan membentuk berbagai bangsa dengan budaya, bahasa, dan wilayah mereka sendiri. Silsilah ini berfungsi sebagai peta leluhur yang menjelaskan hubungan genealogis antara berbagai kelompok etnis yang dikenal pada masa penulis Alkitab.
Meskipun hanya menyebutkan dua nama, ayat ini membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam tentang geopolitik dan sejarah Timur Tengah kuno. Studi tentang keturunan Kanaan, Sidon, dan Het memberikan gambaran awal tentang keragaman manusia yang mulai terbentuk. Catatan ini menegaskan bahwa setiap bangsa, bahkan yang sering digambarkan memiliki hubungan yang kompleks atau bahkan konflik dengan umat Israel, memiliki asal-usulnya sendiri yang tertulis dalam rencana ilahi. Kejadian 10:15, meskipun ringkas, adalah kunci untuk memahami bagaimana dunia kuno mulai terstruktur dalam konteks narasi Alkitabiah.